Senin, 24 Maret 2014

PILEG: Sing Penting Duit

Mendekati pemilihan umum, hampir di tiap desa, kita temukan foto-foto calon legeslatif dengan gaya yang penuh senyum dan wibawa, ditambah itu foto hampir nempel di mana aja. Cuman sayangnya dari sekian banyak foto itu aku nggak kenal asal-usul itu orang. Eh kenal ding tapi ya satu dua tiga orang saja, itu aja secara detail aku kurang kenal.

Lah kalau kamu gimana? Aah!! paling juga nggak jauh beda kan kaya aku? Atau lebih parah? Hehe

Okeh lanjut, disini saya akan menjadi pengamat politik gebleg (bo’ongan), yaitu mengamati suasana apa yang terjadi di desaku menjelang pileg 2014.

Pastinya pandangan suasanaku sekarang ini juga nggak lain dengan apa yang sekarang kamu rasakan. Yaitu sebuah kampanye duit, kalo orang gaul bilang money politik.

“Enyong tah ndi-endi sing ngenai duite akeh” begitu sebagian banyak orang berkata.

Karena duit mereka lupa akan tata krama bersaudara, bertetangga, berteman sampai-sampai kudu bermusuhan. Nah kalau budaya money politik seperti ini menjadi kebiasaan setiap orang, kemungkinan lambat laun ini akan menjadi sebuah adat. Tentu ini sangat membahayakan pola berfikir masyarakat untuk kedepanya. Bahkan menjadikan gagasan alat temu menuju ilmu korupsi.

Nah!! karena blusukan yang model duit begini, justru tingkat korupsi para pejabat negeri ini sampai kapanpun nggak bakalan bisa terselesaikan. Bagaimana tidak?? Lah wong demi menguasai satu RT saja si-Caleg rela mengeluarkan sekian juta. Belum lagi untuk bikin banner, kaos, sticker, dan lain sebagainya. Logikanya, kalau mereka udah kepilih dan duduk jadi dewan, pasti bisa nggak bisa mereka terpaksa kudu korupsi untuk mengganti pengeluaran biaya kampanye yang ratusan bahkan miliyaran juta itu.

Sungguh! seharusnya mereka mengerti bagaimana menjadi figur yang baik untuk menarik simpati dengan cara tidak mengajarkan ilmu korupsi. Ya begitulah level desa kita saat ini, aku nggak tahu kalo untuk level yang lebih atas.

PILEG: Sing Penting Duit Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Unknown

0 komentar:

Posting Komentar

Silakan tinggalkan komentar anda disini: